ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan yang
menjadi pokok dan pangkal segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya 4
persoalan:
a. Apakah yang dapat kita
ketahui?
b. Apakah yang seharusnya
kita kerjakan?
c. Sampai di manakah
harapan kita?
d. Apakah yang dinamakan
manusia itu?
BERFIKIR
Ada tiga
karakteristik berpikir yakni:
1. Sifat
menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan pernah puas jika hanya mengenal
ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin tahu hakikat ilmu dari
sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta ingin yakin apakah ilmu
ini akan membawa kebahagian dirinya. Hal ini akan membuat ilmuwan tidak merasa
sombong dan paling hebat. Di atas langit masih ada langit. contoh: Socrates
menyatakan dia tidak tahu apa-apa.
2. Sifat mendasar:
yaitu sifat yang tidak saja begitu percaya bahwailmu itu benar. Mengapa ilmu
itu benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan?
Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah
pertanyaan yang melingkar yang harus dimulai dengan menentukan titik yang
benar.
3. Spekulatif:
dalam menyusun sebuah lingkaran dan menentukan titik awal sebuah lingkaran yang
sekaligus menjadi titik akhirnya dibutuhkan sebuah sifat spekulatif baik sisi
proses, analisis maupun pembuktiannya. Sehingga dapat dipisahkan mana yang
logis atau tidak.
Sir Isacc Newton,
seorang ilmuwan yang sangat terkenal, President of the Royal Society memiliki
ketiga karakteristik ini. Ada banyak penyempurnaan penemuan-penemuan ilmuwan
sebelumnya yang dilakukannya. Dalam pencariannya akan ilmu, Newton tidak hanya
percaya pada kebenaran yang sudah ada (ilmu pada saat itu). Ia menggugat
(meneliti ulang) hasil penelitian terdahulu seperti logika aristotelian tentang
gerak dan kosmologi, atau logika cartesian tentang materi gerak, cahaya, dan
struktur kosmos. “Saya tidak mendefenisikan ruang, tempat, waktu dan gerak
sebagaimana yang diketahui banyak orang” ujar Newton. Bagi Newton tak ada
keparipurnaan, yang ada hanya pencarian yang dinamis(sesuai tuntutan zaman),
selalu mungkin berubah dan tak pernah selesai. “ku tekuni sebuah subjek secara
terus menerus dan ku tunggu sampai cahaya fajar pertama datang perlahan,
sedikit demi sedikit sampai betul-betul terang”.
No comments:
Post a Comment