Kabupaten Kebumen, adalah sebuah
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Perbatasan[sunting]Utara :
Kabupaten Banjarnegara
Selatan : Samudra Hindia
Barat : Kabupaten Banyumas dan
Kabupaten Cilacap
Timur : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten
Purworejo
Geografi[sunting]Secara geografis
Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' -
109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah,
sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari
rangkaian Pegunungan Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian
pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat
sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit.
Sejarah rakyat[sunting]Nama
Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai
Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran
Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I.
Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai
salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan
Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama
Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran
Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas
permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan
logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan
jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi
prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian
diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke
Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
Adapun selain daripada tokoh di
atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah
putra Pangeran Puger/Paku Buwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih
adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki
nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung
Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang
ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di
daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat
dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian
ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di
daerah Kebumen adalah berkat usulannya.
Di dalam Babad Mataram disebutkan
pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran
Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton
Surakarta. Di dalam perang tersebut hal yang tidak masuk akal adalah ia tidak
menyerah ke Pangeran Mangkubumi,yang seharusnya berpihak ke Pangeran Mangkubumi
karena beliau termasuk putra Paku Buwono I/ Pangeran Puger. Ternyata ia
bertugas sebagai mata2 penghubung antara pihak Kraton Surakarta dengan Pengeran
Mangkubumi, pada tiap2 waktu ia sabagai utusan Kraton Surakarta untuk
membawakan biaya perang kepada Pangeran Mangkubumi. Cara membawa biaya perang
tersebut yang dalam bentuk emas dan berlian yang dimasukkan di dalam sebuah
Kendang besar, tidak ada satupun yang tahu, baik Belanda,para punggawa Kraton
Solo maupun para prajurit pihak Pangeran Mangkubumi sendiri. Cara membawanya
dengan diselempangkan di belakang badannya sambil naik naik kuda, begitu
berhasil menembus posisi yang dekat dengan Pangeran Mangkubumi maka dengan
cepatnya Kendang tersebut ditaruh di dekat Pangeran Mangkubumi, kemudian pergi
lagi. Demikian pada tiap2 waktu Arungbinang melaksanakan misi rahasia tersebut,
sehingga perang Pangeran Mangkubumi mendapatkan biaya, bahkan peperangan ini
ada yang menyebutkan sebagai perang Kendang. Tampaknya alasan inilah yang
membuat posisi Arungbinang sebagai utusan rahasia. Tugas seperti itu dilakukan
berulangkali.
Luas Wilayah dan
Penggunaan[sunting]Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 128.111,50
ha atau 1.281,11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai
dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
Dari luas wilayah Kabupaten
Kebumen, tercatat 39.768,00 hektar atau sekitar 31,04% sebagai lahan sawah dan
88,343.50 hektar atau 68.96% sebagai lahan kering.
Menurut penggunaannya, sebagian
besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46,18%) dapat
ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan
(33,82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta
11,25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.
Lahan kering digunakan untuk
bangunan seluas 35.985,00 hektar (40,73%), tegalan/kebun seluas 28.777,00
hektar (32,57%) serta hutan negara seluas 16.861,00 hektar (19,08%) dan sisanya
digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta
lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.
Pembagian
administratif[sunting]Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi
lagi atas sejumlah 449 desa dan 11 kelurahan dengan jumlah Rukun Warga (RW)
sebanyak 1.930 buah dan dibagi menjadi 7.027 buah Rukun Tetangga (RT). Pusat
pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen.
Banyaknya Wilayah Administratif
di Kabupaten Kebumen tahun 2006-2008 Uraian 2006 2007 2008
Jumlah kecamatan 26 26 26
Jumlah desa 449 449 449
Jumlah kelurahan 11 11 11
Jumlah RW 1.877 1.926 1.930
Jumlah RT 6.755 6.963 7.027
Di samping Kebumen, kota-kota
kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Gombong, Karanganyar,
Kutowinangun, Ayah, dan Sempor, serta Prembun.
Pegawai Negeri Sipil[sunting]Pada
tahun 2008 di Kabupaten Kebumen tercatat jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Otonom sebanyak 14.321 orang dan PNS Instansi Vertikal sebanyak 1.846 orang
sehingga jumlah PNS secara keseluruhan sebanyak 16.167 orang. Dari jumlah
tersebut 57,86% adalah PNS laki-laki, dan PNS perempuan sebanyak 42,14%.
Daftar Pemimpin
Kebumen[sunting]Nama-Nama Tumenggung/Adipati/Bupati yang Pernah Memimpin
Kebumen No. Nama Tahun Nama Daerah
1 Panembahan Bodronolo 1642-1657
Panjer
2 Hastrosuto 1657-1677 Panjer
3 Kalapaking I 1677-1710 Panjer
4 KRT.Kalapaking II 1710-1751
Panjer
5 KRT.Kalapaking III 1751-1790
Panjer
6 KRT.Kalapaking IV 1790-1833
Panjer
7 KRT. Arungbinang IV 1833-1861
Panjer
8 KRT. Arungbinang V 1861-1890
Kebumen
9 KRT. Arungbinang VI 1890-1908
Kebumen
10 KRT. Arungbinang VII 1908-1934
Kebumen
11 KRT. Arungbinang VIII
1934-1942 Kebumen
12 R. Prawotosoedibyo S.
1942-1945 Kebumen
13 KRT. Said Prawirosastro
1945-1947 Kebumen
14 RM. Soedjono 1947-1948 Kebumen
15 R.M. Istikno Sosrobusono
1948-1951 Kebumen
16 R.M. Slamet Projorahardjo
1951-1956 Kebumen
17 R. Projosudarto 1956-1961
Kebumen
18 R. Sudarmo Sumohardjo
1961-1963 Kebumen
19 R.M. Suharjo Notoprojo
1963-1964 Kebumen
20 DRS. R. Soetarjo Kolopaking
1964-1966 Kebumen
21 R. Suyitno 1966-1968 Kebumen
22 Mashud Mertosugondo 1968-1974
Kebumen
23 R. Soepeno Soerjodiprodjo
1974-1979 Kebumen
24 DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno
1979-1984 Kebumen
25 Drs. Iswarto 1984-1985 Kebumen
26 H. M.C. Tohir 1985-1990
Kebumen
27 H.M. Amin Soedibyo 1990-1995
Kebumen
28 H.M. Amin Soedibyo 1995-2000
Kebumen
29 Dra. Rustriningsih, M.Si.
2000-2005 Kebumen
30 Dra. Rustriningsih, M.Si.
2005-2008 Kebumen
31 K.H. Nashiruddin Al Mansyur
2008-2010 Kebumen
32 H. Buyar Winarso, SE 2010-
Kebumen
Legislatif[sunting]Pada Pemilihan
Umum (Pemilu) yang dilaksanakan untuk memilih anggota legislatif pada bulan
April 2004 di Kabupaten Kebumen tercatat 810.350 pemilih dan yang melaksanakan
hak pilihnya sebanyak 674.771 pemilih yang tersebar di 2.995 Tempat Pemungutan
Suara (TPS). Perolehan suara sah yang tercatat di Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) Kabupaten Kebumen untuk DPR, DPRD I, DPRD II, dan DPD pada Pemilu bulan
April 2004 adalah berturut-turut untuk DPR sebanyak 608.088 suara, DPRD I sebanyak
599.689 suara, DPRD II sebanyak 620.765 suara serta DPD sebanyak 574.159 suara.
Dari lembaga legislatif dapat
digambarkan kegiatan sidang yang dilaksanakan selama tahun 2005 oleh Komisi A
sebanyak 40 kali, Komisi B sebanyak 23 kali, Komisi C sebanyak 22 kali, Komisi
D sebanyak 17 kali, sedangkan rapat/sidang gabungan komisi sebanyak 3 kali.
Kegiatan sidang pleno DPRD Kabupaten Kebumen sebanyak 25 kali dan pada
sidang-sidang tersebut dihasilkan 29 buah Surat Keputusan DPRD dan 2 buah
Peraturan Daerah (Perda). Sedangkan rapat/sidang panitia yang dirinci sebagai
berikut: sidang Panitia Musyawarah sebanyak 5 kali, sidang Panitia Anggaran
sebanyak 12 kali, sidang Panitia Khusus sebanyak 22 kali, dan sidang pimpinan
sebanyak 52 kali.
Penduduk[sunting]Penduduk
Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami
pertumbuhan sebesar 0,79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga
sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga
sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km²,
dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867
jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351
jiwa/km².
Jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga
sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari distribusi/persebaran penduduknya,
penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan
penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh
penduduk Kabupaten Kebumen.
Dilihat menurut kelompok umur,
penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30,45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia
65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7,64 persen, sedang penduduk usia
15 – 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61,91 persen.
Banyaknya Rumah tangga dan
Penduduk Kabupaten Kebumen tahun 2003-2005 Uraian 2003 2004 2005
Rumah Tangga 288.852 291.104
293.373
Penduduk laki-laki 603.022
607.670 612.467
Penduduk perempuan 590.956
595.645 600.342
Penduduk usia produktif (15-64
th) 739.212 744.972 750.880
Penduduk usia tidak produktif
(0-14Th & 65Th+) 454.766 458.343 461.929
Angkatan kerja 649.632 654.634
659.809
Bukan angkatan kerja 313.134
315.661 318.133
Pendidikan[sunting]Di bidang
pendidikan, Kebumen memiliki sarana dari PAUD, TK, SD, SLTP, SLTA hingga
Perguruan tinggi.
Media Massa[sunting]Kebumen
memiliki media massa yang relatif lengkap, baik media cetak maupun elektronik.
Saat ini di wilayah Kebumen telah terbit surat kabar harian Kebumen Ekspres,
yang merupakan bagian dari Jawa Pos Group. Di samping itu juga terdapat Radar
Kebumen. Untuk media elektronik, terdapat beberapa stasiun radio komersial dan
satu radio publik milik pemkab Kebumen, serta sebuah stasiun televisi lokal.
Radio yang bersiaran dari Kota Kebumen, antara lain: Radio InFM, Bimasakti FM,
Mas FM, Prima FM, Radio DVK, dan Ardana FM. Radio yang bersiaran dari Kota
Gombong, meliputi SKB Pop FM dan RPFM. Satu stasiun televisi lokal milik
Pemkab, berada di channel 47 UHF, yaitu Ratih TV.
Transportasi[sunting]Kebumen
berada di jalur lintas selatan Pulau Jawa. Angkutan umum antarkota dilayani
oleh bus dan kereta api. Stasiun Kebumen adalah yang terbesar, di samping
stasiun kecil lainnya seperti Prembun, Karanganyar, Soka, Kutowinangun, dan
Gombong. Di antara kereta api yang melintasi Kebumen adalah Senja Utama dan
Fajar Utama (Jakarta Pasar Senen-Yogyakarta), Argo Wilis (Bandung-Surabaya
Gubeng), Bima (Jakarta Kota-Surabaya Gubeng), Logawa (Purwokerto-Jember), dan
Kutojaya (Kutoarjo-Jakarta)- Sawunggalih (Jakarta-Kutoarjo).
Untuk menuju Bandara Adisutjipto,
Maguwoharjo, Yogyakarta, dapat ditempuh dengan menggunakan Bus Damri tujuan
Bandara, yang berpangkalan di jalan Pemuda Kebumen. Selain itu, bisa juga
digunakan jasa Kereta api KRD Maguwo Ekspres (Purwokerto-Kebumen-Maguwo),
langsung turun di stasiun Maguwo yang berada di lingkungan bandara.
Pariwisata[sunting]Goa Jatijajar
Dibentuk alam selama ribuan
tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat
berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21
kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki
pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini
memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah
tanjung.
Sebagaimana umumnya objek wisata
lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak
terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada zaman dahulu
merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit.
Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung.
Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di
dalam goa itu.
Masuk ke dalam gua ini,
bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke
dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan
gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu
segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung.
Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi.
Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah
terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya
ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.
Setelah puas menyaksikan sajian
ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan
bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat
sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu
Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai
kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap
pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang
Mawar tersebut.
Dipenuhi oleh rasa kagum dan
terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut
dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan
tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar
suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua
Jatijajar.
Terletak 21 Km sebelah barat daya
Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam
goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang
goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa
lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera.
Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara
transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung
Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya
merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah
berhenti walau musim kemarau sekalipun.
Obyek wisata Goa Jatijajar
dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini
diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di
gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila
cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari
legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat
dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa
Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat
awet muda bagi yang mencuci muka di sana.
Di samping Goa Jatijajar, masih
terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam
Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang
lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi
dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan
langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.[2]
Goa Petruk
Terletak 7 Km selatan Goa
Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam cerita
pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan
kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan
di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini
sangat memukau pengunjung karena menyerupai tokoh Semar dalam cerita pewayangan.
Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala
ciptaannya di bumi dan di langit.
Boneka-boneka mungil terdapat di
dalam Goa Petruk di antara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini
sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda
dapat menyentuhnya karena dinding goa yang tidak terlalu tinggi.
Pantai Ayah
Terletak 9 Km dari Goa Jatijajar.
Pantai pasirnya sangat luas dan mempesona. Wisatawan dapat menyewa perahu
sambil menatap indahnya perbukitan. Di sini anda dapat menyaksikan matahari
tenggelam yang mengagumkan.
Pantai Karangbolong
Nuansa perbukitan yang asri dan
lambaian pohon kelapa serasa menyejukkan hati. Pantai Karangbolong menyimpan
berbagai keindahan. Di samping pantai yang menawan, Pantai Karangbolong juga
menyimpan keindahan karang dengan sarang burung waletnya.
Pantai Petanahan
Terletak 17 Km Barat daya Kota
Kebumen. Dengan ombak besarnya, Pantai Petanahan memiliki daya tarik
tersendiri. Di lokasi ini juga dilengkapi panggung terbuka bagi acara-acara
seni rakyat.
Arum Jeram Pedegolan
Lokasinya sepanjang Sungai
Padegolan yang akan membuat hidup bagai mimpi. Jika anda petualang sejati,
cobalah arungi tantangan ini dan raih kemenangan alami.
Pantai Pasir
Pantai Pasir terletak 24 Km
sebelah selatan Kota Gombong atau 7 Km sebelah barat Pantai Karangbolong. Di
balik keindahan alam yang memukau, Pantai Pasir diyakini masyarakat setempat
sebagai pintu gerbang Istana Nyi Roro Kidul. Adapun pintu gerbang tersebut
berupa batu karang yang seperti berujud beruang yang sedang minum air telaga.
Di samping wisata alam pantai yang menawan, Pantai Pasir juga merupakan lokasi
menarik bagi yang suka berbelanja hasil laut, karena Pantai Pasir juga
merupakan tempat pelelangan ikan (TPI) utama Kabupaten Kebumen. Pemandangan di
sekeliling Pantai Pasir merupakan perpaduan antara alam laut yang indah,
pegunungan yang anggun serta wilayah pertanian dan pertambakan yang subur.
Pantai Pasir dipercayai sebagai pintu gerbang Nyai Roro Kidul.
Pantai Tanjung Bata dan Menganti
Pantai Tanjung Bata dan Pantai
Menganti memiliki karang terjal dengan bukit yang keperak-perakan serta pasir
putih yang menawan.
Kedua pantai ini merupakan obyek
wisata bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan sedikit risiko. Lokasinya 7
Km dari Pantai Ayah. Untuk menuju lokasi ini wisatawan harus berjalan kaki
sejauh 3 Km dari lokasi parkir kendaraan terdekat. Bentangan datar dekat Pantai
Tanjungbata begitu indahnya. Panorama alam pantai yang menawan. Kerasnya ombak
Pantai Selatan tidak menggoyahkan tebing karang yang tegar ini. Bentuk karang
laut inilah yang membuat pantai ini disebut Tanjungbata karena bentuknya yang
mirip batu bata raksasa. Bila anda pernah datang ke Pantai Kuta Bali, maka anda
akan merasakan kekaguman yang sama saat melihat Pantai Pasir Putih Menganti
ini. Ombak yang tidak terlalu keras membuat obyek wisata ini sangat menarik
sebagai lokasi santai sambil bermain di pantai pasir putih yang lembut.
Investasi di Pantai ini merupakan tantangan bagi investor yang berminat
mengembangkannya.
Pemandian Air Panas Krakal
Pemandian Air Panas Krakal
memiliki mata air yang tidak pernah kering walau musin kemarau panjang
sekalipun.
Waduk Serbaguna Sempor
Waduk Serbaguna Sempor memiliki
pemandangan alam indah, dilengkapi dengan arena bermain anak-anak, tempat
parkir, cottage serta panggung terbuka.
Waduk Wadas Lintang
Waduk Wadaslintang mempunyai luas
sembilan kali Waduk Sempor. Letaknya 34 Km arah timur laut Kota Kebumen.
Benteng Van Der Wijck
Terletak di Kota Gombong Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke XVIII oleh Belanda untuk
pertahanan, dan bahkan kadang-kadang untuk menyerang. Nama benteng ini diambil
dari Van Der Wijck, nama yang terpampang pada pintu sebelah kanan, kemungkinan
nama komandan pada saat itu. Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau
transportasi umum 21 Km dari Kebumen, atau 100 Km dari Candi Borobudur. Benteng
ini kadang dihubungkan dengan nama Frans David Cochius (1787 - 1876), seorang
jenderal yang bertugas di daerah barat Bagelen yang namanya diabadikan menjadi
Benteng Generaal Cochius. Selanjutnya benteng pertahanan ini digunakan untuk
sekolah militer.
Data teknis benteng:
Luas benteng atas 3606,625m².
Benteng bawah 3606,625 m².
Tinggi benteng 9,67 m, ditambang
cerobong 3,33 m.
terdapat 16 barak dengan ukuran
masing-masing 7,5 x 11,32 m.
Kolam Renang "Gading Splash
Water/GSW"
Terletak di dalam area ibukota
Kebumen hanya 300 m, arah barat daya dari alun-alun Kebumen. Ini adalah kolam
renang yang di disain sangat artistik, ada pencampuran bangunan budaya barat
dan timur, sangat cocok untuk tempat hiburan dan pembelajaran keluarga, karena
didalamnya terdapat banyak fasilitas pendukung, dari area bermain anak, cafe,
mini market, tempat fitnes yang modern, sampai area erobic. Ini benar-benar
rest area yang akan juga bikin kita fress, sehat dan menghibur.
Wisata Air Jembangan
Terletak 10 kilometer utara
Kutowinangun, masuk wilayah kecamatan Poncowarno. Terletak di sekitar Bendungan
Pejengkolan, yang merupakan bagian dari sistem irigasi waduk wadaslintang.
Sudah dilengkapi sarana dermaga dan perahu wisata, warung makan, sepeda air dan
segera dilengkapi dengan waterboom.
Tokoh terkenal[sunting]Kasino
Hadiwibowo, pelawak senior personil grup lawak Warkop
Sutoyo Siswomiharjo, salah
seorang Pahlawan Revolusi Indonesia
Jend.(Purn) HM Sarbini, tokoh
perjuangan Indonesia, mantan menteri Pertahanan di era Presiden Soekarno.
Prof. Dr. Soemitro
Djojohadikusumo, begawan ekonomi Indonesia
Makanan khas[sunting]nasi penggel
lanthing
sate ambal
kethek
lenthis
thepleng pejet
jipang kacang
sale pisang
Soto Kasaran : merupakan soto
ayam/entok, dengan kuah kental. Berasal dari kampung Kasaran, Kelurahan
Tamanwinangun, Kebumen. Mudah dijumpai sepanjang Jalan Pemuda Kebumen pada
malam hari.
Pranala luar[sunting]Situs Resmi
Pemerintahan
Kebumen Societies
Rujukan[sunting]1.^ "Perpres
No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15.
2.^ http://kebumen.itgo.com