Layaknya teman-teman yang lain, mbak Anggrek juga mengalami keputihan.
Namun bedanya, keputihannya itu terus menerus bahkan setiap hari.
Pertanyaan :
a. Sebenarnya bagaimana hukum keputihan itu?
b. Terus bagaimana sholat mbak Anggrek?
Jawab:
Keputihan atau Fluor
Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan
yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina
dan di sekitar bibir vagina bagian
luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih
saat si penderita buang air kecil.
Gejala keputihan
·
Keluarnya cairan berwarna putih
kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini
dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini
merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
·
Pada penderita tertentu, terdapat
rasa gatal yang menyertainya.
Biasanya
keputihan yang normal tidak
disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang
terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan
tersebut berasal dari leher rahim, walaupun
ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
·
Pada bayi perempuan yang baru lahir,
dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat
pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
·
Gadis muda kadang-kadang juga
mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya
gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab keputihan
Penyebab
keputihan secara umum adalah:
·
Sering memakai tissue saat membasuh
bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
·
Memakai pakaian dalam yang ketat
dari bahan sintetis
·
Sering menggunakan WC Umum yg kotor
·
Tidak mengganti panty liner
·
Membilas vagina dari arah yang
salah. Yaitu dari ke arah anus ke arah depan vagina
·
Sering bertukar celana dalam/handuk
dgn orang lain
·
Kurang menjaga kebersihan vagina
·
Kelelahan yang amat sangat
·
Stress
·
Tidak segera mengganti pembalut saat
menstruasi
·
Memakai sembarang sabun untuk
membasuh vagina
·
Tidak mejalani pola hidup sehat
(makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
·
Tinggal di daerah tropis yang lembap
·
Lingkungan sanitasi yang kotor.
·
Sering mandi berendam dengan air
hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di
kondisi hangat.
·
Sering berganti pasangan dalam
berhubungan sex
·
Kadar gula darah tinggi
·
Hormon yang tidak seimbang
·
Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar,
kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
·
Infeksi kencing nanah, misalnya,
menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
·
Parasit Trichomonas Vaginalis
menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
Tambahan
Istilah
keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal,
baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa
Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan
kerancuan di masyarakat.
Selain itu,
pilihlah produk pembersih kewanitaan yang bebas dari bahan pewangi dan zat-zat
kimia lainnya, agar tidak memperparah keputihan.
a.
Hukumnya tafshil :
-
Apabila lendir/kelembaban
keluar dari organ farji yang wajib dibasuh ketika Istinja' (organ farji
yang tampak ketika wanita duduk) maka hukumnya suci.
-
Apabila keluar dari balik farji (organ farji
yang tidak tersentuh dzakar mujami') maka hukumnya najis karena termasuk
keluar dari dalam (jauf).
-
Apabila keluar dari organ farji yang tidak
wajib dibasuh namun dapat terjangkau dzakar mujami', maka hukumnya suci menurut qaul Ashah.
Referensi
: I’anatut tholibin 1/106, Mughnil muhtaj 1/110
اعانة
الطالبين ج 1 ص 106
(قوله: ورطوبة فرج) معطوف على بلغم. أي فهي طاهرة
أيضا، سواء خرجت من آدمي أو من حيوان طاهر غيره. (قوله: على الاصح) مقابله أنها
نجسة. (قوله: وهي) أي رطوبة الفرج الطاهرة على الاصح. (قوله:
متردد بين المذي والعرق) أي ليس مذيا محضا ولا عرقا كذلك. (قوله: الذي لا يجب
غسله) خالف في ذلك الجمال الرملي، وقال: إنها إن خرجت من محل لا يجب غسله فهي
نجسة، لانها حينئذ رطوبة جوفية. وحاصل ما ذكره الشارح فيها أنها ثلاثة أقسام:
طاهرة قطعا، وهي ما تخرج مما يجب غسله في الاستنجاء، وهو ما يظهر عند جلوسها. ونجسة
قطعا، وهي ما تخرج من وراء باطن الفرج، وهو ما لا يصله ذكر المجامع. وطاهرة على
الاصح، وهي ما تخرج مما لا يجب غسله ويصله ذكر المجامع. وهذا التفصيل هو ملخص
ما في التحفة. وقال العلامة الكردي: أطلق في شرحي الارشاد نجاسة ما تحقق خروجه من
الباطن، وفي شرح العباب بعد كلام طويل. والحاصل أن الاوجه ما دل عليه كلام
المجموع: أنها متى خرجت مما لا يجب غسله كانت نجسة.
b. Dihukumi seperti halnya orang yang beser
dan isthihadhoh.
مغني المحتاج
ج 1 ص 110-111
فإن قيل :
قوله : " حدث دائم " ليس حدا لاستحاضة وإلا لزم كون سلس البول استحاضة وليس
كذلك وإنما هو بيان لحكمها الإجمالي أي حكم الدم الخارج بالصفة المذكورة حكم الحدث
الدائم وقوله : " كسلس " بفتح اللام أي سلس البول والمذي والغائط والريح
هو للتشبيه لا للتمثيل أجيب : بعدم لزوم ما ذكر لأنه إنما حكم على الاستحاضة بأنها
حدث دائم ولا يلزم من ذلك أن سلس البول ونحوه استحاضة وقوله : " كسلس " مثال
للحدث الدائم . " فلا تمنع الصوم والصلاة
" وغيرهما مما يمنعه الحيض كسائر الأحداث للضرورة ولأمره صلى الله عليه و سلم
حمنة بهما وكانت مستحاضة كما صححه الترمذي
No comments:
Post a Comment